Selasa, 19 Juli 2011

Sulitnya JATUH CINTA ~


Langit begitu cerah.. tapi tak secerah hatiku..
Pagi itu, aku melamun dalam kesendirian ditemani secangkir susu hangat, berdiri didepan pintu balkon.. aku terhanyut dalam lamunanku.. Lamunan yg menyeretku mengingat masa-masa indah bersama sosok-sosok yg pernah mendampingiku dahulu.. Rasanya bahagia.. Lamunan yg indah.. aku tersenyum..
Tapi, seketika lamunanku mengerutkan dahiku, masa-masa pahit pun menggelayuti fikiranku.. memoriku masih dapat mengingat semua kejadian-kejadian yg menyakitkan yg pernah kualami dahulu.. hatiku tersentak, aku marah, aku murka mengingat semuanya.. Rasa yg pedih dahulu meramaikan isi hatiku saat itu.. Senyumanku hilang seketika..
beberapa detik aku tersadar dan bangun dari lamunan.. aku mengerti sekarang, keanehan pada diriku saat ini adalah akibat dari sebuah masa lalu..
betapa… SULITNYA JATUH CINTA.
Jatuh cinta itu…. indah..
aku sangat mengenal perasaan itu..
rasanya seperti jatuh kejurang yg penuh dengan bunga-bunga indah..
tak secercah debu pun yg dapat menghalangi rasa itu..
indah… indah sekali..
TAPI..
Kini aku lupa.. seperti apa rasanya JATUH CINTA????
sudah lebih dari 100 hari aku melangkahkan kakiku sendiri, tanpa sosok yg kupastikan untuk bisa berjalan disampingku..
Pria-pria itu berlomba menunjukkan dirinya dihadapanku seketika setelah aku melepaskan sosok pria terakhirku dibulan desember.. Kala itu, aku bagai seorang puteri yg baru bebas dari cengkraman raja jahat yg menyekapku di menara tertinggi dan aku berhasil lari jauh meninggalkan istana yg penuh dengan kepahitan.. akhirnya aku dapat menghirup udara kebebasan meski dengan hati yg telah robek dan hancur..
akulah… Wanita yg saat itu berdiri dengan separuh nafas dan segenggam hati yg penuh luka..
Saat itu.. detik-detik kulalui dengan dada yg sesak, hati yg hancur berkeping-keping, air mata yg terlalu indah untuk terus dijatuhkan.. rasanya ingin mati saja.. tapi, banyak sekali peri-peri yg tersenyum disampingku dan memberikanku semangat untuk bangkit dan kembali bersinar seperti dulu.. meski rasanya cahayaku sudah redup dan pudar, aku benar-benar merasa tak berdaya lagi. Seketika peri dihatikupun hadir dan menyadarkanku bahwa aku adalah wanita beruntung yg pernah merasakan pahit beribu-ribu kali, karena pahit itulah yg memberikan ketegaran dan keteguhan pada sebuah hati, kepedihan-kepedihan itulah yg telah menjadikan sesosok diri semakin kuat.. ya, mataku terbuka, hatiku tersadar. aku pun berusaha untuk bangkit, dengan segala keyakinan, aku terus memotivasi diriku untuk mampu berdiri tegap lagi, dengan semangat yg membara aku terus mendorong hatiku untuk mampu melangkahkan kakiku lagi dengan seluruh keoptimisan.
Dan akhirnya.. aku pun ternyata mampu melewati semuanya, aku bisa menjadi sosok baru yg bisa berdiri dengan hati yg tegar. akulah… Wanita yg telah bangkit dari keterpurukan.
Dengan hati yg baru, jiwa yg sudah halus, aku berjalan melewati hari-hari yg telah kembali cerah dihadapanku. Rasanya udara yg kuhirup lebih bersih dari sebelumnya, rasanya pandanganku sudah kembali jernih, rasanya bibirku mudah sekali untuk tersenyum, kakiku pun semakin ringan dalam melangkah. aku menjadi sosok yg baru.. Terima kasih Tuhan sudah membuatku mampu untuk melewati masa-masa pahit itu..
Akupun kembali membuka pintu hati yg selama itu ku tutup..
Ternyata.. Pria-pria itu masih terus berlomba, terus berusaha memperlihatkan dirinya dihadapanku, menunjukkan dirinya untuk menjadi sosok yg pantas mendampingiku. Semakin banyak dan semakin ramai mengisi hari-hariku.. aku senang, dengan karakter-karakter dan sifat yg berbeda-beda mereka mewarnai hari-hariku. Aku tidak kesepian.. Aku kembali merasa menjadi seorang puteri yg dihadapi oleh pangeran-pangeran yg terus tersenyum dihadapanku.
Kucoba untuk semakin membuka hatiku, satu persatu dari merekapun kucoba untuk berjalan bersama melangkah kedepan.. berbagai tawa, senyum dan keceriaan aku terima, hingga hari-hariku pun penuh dengan senyuman.
Tapi… entah mengapa, sudah lewat dari puluhan hari, tak ada satupun yg mampu menggerakkan hatiku untuk memilih salah satu dari mereka. Mereka semua rasanya tetap sama dipandanganku, semuanya sama.. tidak ada yg berbeda, tidak ada yg special. Kebaikan, keramahan, dan ketulusan yg mereka berikan rasanya tidak ada yg mampu untuk masuk kedalam hatiku. Entah mengapa…
Kucoba untuk terus membuka mata dan hatiku, memperhatikan setiap gerakan-gerakan yg mereka lakukan padaku, menerawang hati mereka yg terus ditujukan kepadaku, tapi.. tetap saja rasanya hambar didalam hatiku. Mereka terus mengetuk pintu hati ini, tapi tidak ada juga yg berhasil masuk kedalamnya. Hingga muncullah salah satu dari mereka yg sedikit mampu untuk mulai masuk kedalam hatiku, tapi seketika terdengar sebuah teriakkan yg sangat tajam dari hatiku yg berontak, “TIDAK.. jangan kau berikan dulu hatimu untuknya, tutuplah serapat-rapatnya, jangan saat ini, nanti saja, lihat dulu apakah ia tepat untuk kau jadikan pendamping seumur hidupmu???”kata-kata itu yg terus muncul dan mengguncang hati dan fikiranku. ada apa dengan diriku???
Yang kurasakan.. dibalik rasa membuka hati ini, ada sebuah ketakutan tersendiri yg terus menggelayuti fikiranku, aku takut.. aku tidak mau kembali mengulangi rasa pahit yg telah beribu-ribu kali kurasakan sebelumnya. aku tidak mau ada sedikitpun ‘kerusakan’ pada diri mereka yg akan menimbulkan kepahitan dihidupku lagi. Aku terlalu takut untuk menghadapi hal yg seperti itu lagi.. mungkinkah sebenarnya aku masih belum siap untuk membuka hatiku???
Ku jujurkan pada semua, apa yg kurasakan, kukatakan pada mereka bahwa aku tidak mau mengalami sebuah perjalanan dalam menjalani hubungan yg pada akhirnya akan menjadi bumerang lagi bagi hatiku. AKU MENCARI PASANGAN HIDUP, BUKAN MENCARI PACAR. kutegaskan pada mereka. Tiba-tiba muncul sebuah keputusan “aku tidak mau berkomitmen, aku hanya ingin menjalani semua ini seperti air yg mengalir, hingga Tuhan menjawab, inilah jodohku”.
entah kalimat itu adalah sebuah ketepatan untukku atau akan menjadi sebuah keterambangan yg akan kembali menyerbuku. aku tidak tau, yg pasti aku hanya yakin dengan sebuah keputusan yg sudah kulontarkan.
Ternyata.. Pria-pria itu masih terus tersenyum padaku, mereka terus mengisi detik demi detik di hidupku kini. entah apa yg sebenarnya mereka rasakan, entah apa yg kini mereka fikirkan, aku hanya mampu terus menegaskan hal itu.
Lebih dari 100 hari ini pun rasanya masih sama seperti itu.. Masih tidak ada yg berbeda di hatiku. Ada setitik harapan yg menggelayuti hati dan fikiranku, harapan untuk merasakan JATUH CINTA. tapi ternyata tidak.. tidak sama sekali hingga saat ini. mungkin CHEMISTRY itu sudah hilang, entah hilang dari diriku atau dari diri mereka yg tak mampu memasuki hatiku.
Sungguh.. betapa SULITNYA JATUH CINTA.
Sepertinya dinding hati ini terlalu kokoh untuk diruntuhkan, terlalu kuat berdiri hingga tak satu sosokpun yg mampu merobohkan tiangnya dan tak satupun yg berhasil untuk menerobos kedalamnya.
Masa lalu, ribuan pahit dan ketakutan.. mungkin itulah alasan yg membuat aku menjadi seorang Wanita yg terus mencari kesempurnaan dari sebuah sosok saat ini. Rasanya semuanya kurang, rasanya semuanya tidak tepat untukku, sungguh.. rasanya aku benar-benar ingin menemukan sosok yg SEMPURNA. Aku tau, tidak ada satupun orang yg sempurna di dunia ini, tapi aku hanya ingin menemukan sosok yg cukup sempurna di mata dan hatiku, sosok yg mampu masuk kedalam hatiku dan bersandar didalamnya, hingga aku takkan lagi merasakan… SULITNYA JATUH CINTA.
ini.. bukan aku yg dulu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar