Senin, 08 Agustus 2011

Ayahku Idolaku, Ibuku Panutanku.

Aku ingin memiliki pasangan hidup seperti ayahku. Gagah, tegas, berwibawa, bertanggung jawab, menyenangkan, dan seorang Imam yg baik. Papa~
Punggung dan Pundak ayahku adalah yg harus dimiliki pasangan hidupku kelak. Agar aku bisa bersandar nyaman seperti aku bersandar pada Papa~

Aku ingin menjadi seorang istri seperti ibuku. Lembut, baik hati, bijaksana, merangkul dan tidak pernah kehabisan kasih sayang. Mama~
Senyum ibuku adalah senyum yg harus kumiliki. Karena, itu adalah senyuman terindah seorang istri dan ibu yg baik, yg pernah aku lihat. Mama~

Aku ingin membina keluarga seperti ayah & ibuku, yg berhasil mengantarkan anak2nya mencapai dunia, dan selalu membimbing untuk menggapai Surga.

Kata Ayahku, lelaki yg tepat adalah lelaki yg bisa menjadi seorang Pemimpin. Pemimpin adalah Imam. Imam dunia dan Imam Akhirat.
Kata Ibuku, wanita yg baik adalah wanita yg bisa menjadi makmum. Makmum dibawah kaki suami dan makmum diatas sajadah.

Aku ingin seperti mereka, aku harus seperti mereka. Seperti ayah dan ibuku.
Aku akan.. InshaAllah.

Surat untuk kamu.. Jodohku ~ Hai!

Hai jodoh.. kamu tau ga, aku udah cape ketemu orang yg salah terus selama ini.. kamu dimana? Jangan sembunyi terus, kamu ga mau kan aku direbut sama yang lain?
Jodoh.. aku rasa kamu cuma lagi main petak umpet. Tunggu ya, aku pasti menemukanmu.
Tapi.. kalau kamu ga mau muncul juga, boleh ga aku minta sama Tuhan untuk mengganti jodoh yg lain?

Jodoh.. kalau pada akhirnya nanti kita ketemu, aku harap kamu jauh lebih baik dari mantan-mantanku sebelumnya. Aku harap, aku adalah satu-satunya yg ada dihati km, tidak ada yg kedua, ketiga... keseribu.
Aku harap, kamu adalah seseorang yg sangat romantis. Selalu mengalunkan keindahan dalam bentuk apapun untuk mengundang senyumku :)
Jodoh.. pokoknya, kalau nanti kita ketemu, aku ingin kamu langsung melamarku. Aku sudah bosan pacaran.

Ah jodoh.. berapa orang lagi yg harus jadi pacarku sampai aku bisa ketemu kamu?

Tolong akhiri kisah cintaku yg sudah sangat melelahkan ini..

Jodoh.. Bukan tidak ingin datang, dia hanya terlambat ~
Jodoh.. Akhir dari ribuan cerita ~ 

Minggu, 07 Agustus 2011

Lamunan Terindahku ~

Lamunan terindahku adalah membayangkan nama lengkapku disebut saat km mengalunkan akad.

Lamunan terindahku adalah membayangkan kita sedang bertengkar memperebutkan guling diranjang yg sama.

Lamunan terindahku adalah membayangkan km memanggilku, “istrikuuu siniiii”

Lamunan terindahku adalah membayangkan km selalu memegang perut buncitku ketika aku berat membawanya dlm langkah kaki.

Lamunan terindahku adalah membayangkan kita sedang minum teh bersama sambil berdiskusi tentang nama anak kita.

Lamunan terindahku adalah membayangkan aku terkapar diruang bersalin dan km sedang jingkrak-jingkrak sambil teriak, "aku jadi ayah!"

Lamunan terindahku adalah membayangkan km sedang mengganti popok anak kita dengan penuh semangat.

Lamunan terindahku adalah membayangkan km sibuk membelikan baju putri cinderella untuk anak kita yg cantik.

Lamunan terindahku adalah membayangkan km selalu menganggapku cantik meski badanku sudah melebar.

Lamunan terindahku adalah membayangkan kita masih bergandengan tangan saat rambut sudah memutih.

Seperti itulah lamunanku..
Indah.. Karna tokoh utamanya adalah Kamu ~

Kamis, 21 Juli 2011

Ternyata SELINGKUH...

Aku menemukannya, tepat! Ternyata selingkuh mempertemukan aku dengan impianku. Bukan kamu ~ 
antara AKU, KAMU dan DIA.

Celah hatiku berbisik, "masih maukah kamu menancapkan panah padaku?", hanya TIDAK yg kujawab. Diantara semua keindahan yg menyetubuhi rasaku, AKU mencintai KAMU, kekasihku.
Dengan mata berbinar dan hati tersenyum, bibirku berucap, "aku memuja setia"
Sejauh perjalanan panjang yg mengitari lika-liku langkahku denganmu, berharga. Harta yg melebihi keindahan.

Entah apa yg membangkitkan celahku, seseorang itu yg memamerkan sinarnya, DIA. Dihadapanku mengalirkan denyut yg ajaib, tidak kalah dengan bintang yg jatuh ke bumi. Aku tertancap! Panah bisunya mampu menyeruakkan celahku.
Langkah kakiku berbelok, mencari arahnya, bukan arahmu, LAGI.

Aku mengintip kedalam hatiku, kulihat celah itu semakin nakal, dia terisi. Menolaknya seperti mengembalikan air hujan ke langit. Tidak bisa.
Ratusan hari yg telah kubeli dengannya, menyadarkanku.. kufikir hati ini sudah dipenuhi oleh Kamu, ternyata belum. Dia... menyempurnakannya.
Senja menghampiri, redup dan menuju gelap, tanpa jeda dia melemparkan senyumnya dan menarik anganku kedalam angannya. Keheningan memupuk hati untuk menyambut hangat cahayanya.

Kisah tersembunyi yg akan tercium harum busuknya, dan Kamu pun...... menciumnya. Mata polosmu sulit kucaci dengan kebohongan, seakan memelas kejujuran. Dengan keberontakan hati, kukatakan, "aku masih SETIA"

Kesetiaan yg tidak suci. Perlahan kukemas hatiku, dan menatanya kembali dengan hati-hati. Kuperhatikan didalamnya, siapa yg bertengger?

Kamu

Dia

Masih.

Matahari terlihat malu-malu. Kamu kembali mempertanyakan tatapanku yg tak sedalam dulu, pelukanku yg tak sehangat dulu, sentuhanku yg tak selembut dulu. Lagi-lagi mata polosmu melumuri hatiku. Desah nafas kuhempas, dengan lantang kubuka kejujuran, "bersamanya melebihi kenyamanan denganmu. Bukankah kamu ingin aku bahagia? biarkan aku dengannya.. selingkuh"

Ditempat kenangan itu, tak kusangka tangan halus yg menghangatkanku selama ini mendarat di pipiku dengan dahsyat. Apakah aku salah? Jelas. Kamu membenciku? Sepantasnya.

Pengkhianat. Hanya itu yg terbentak darimu, lelaki yg kucintai selama ribuan hari. "Aku bukan pengkhianat, hanya sedikit nakal, kenapa tidak boleh selingkuh? sedikiiiit saja"

Hujan menyapu tangisku. Ternyata selingkuh bisa membalikkan cinta menjadi air mata. Berjalan seorang diri bersama butiran yg paling kubenci, rasanya sangat menyelekit ke pusaran hati. Aku telah berbagi hati... memang. Tidak perlu tau, biar tidak sakit, lebih halus bukan? seharusnya begitu. Tapi Tuhan terlalu menyayangimu.

Seketika pelukan hangat yg belum terlalu lama kukenal mendekap dengan sunyi. "Aku sudah tau". Tanpa amarah dan dampratan. DIA tidak menamparku. Dia memelukku. Dia tidak sepertimu. Kamu lihat?

Waktu tidak bertele-tele dalam menjalani detiknya. Mata polos itu hilang, entah berada dimana. Kukemasi kembali hatiku, dan kembali ku tata dengan hati-hati. Siapa yg bertengger?

Dia.

Seperti kapas hitam yg kembali menjadi putih. Kepergianmu ternyata tidak membuatku tidak lupa. Semudah itukah aku melupakanmu? Jelas Tidak. Dia yg telah merakit serpihan-serpihan hatiku dan menyempurnakannya. Dia berhasil menutup celah dan mengisi penuh hati yg terkikis. Di tempat yg penuh dengan buaian romantisme, dia melantunkan bait demi bait puisi janur kuning. Puisi yg selama ribuan hari dulu itu kutunggu dan terus kutunggu terucap dari KAMU.

Lantunan akad membuat hatiku berjingkrak. Air mata bahagia impianku itu akhirnya teralirkan di pipi wanita yg telah melahirkanku. Janji suci dihadapan Tuhan yg dilantangkan oleh DIA.. SEMPURNA.

Bersamaan dengan hari pencapaian mimpiku, surat dan setangkai mawar itu membuatku tersenyum, "Berbahagialah. Akulah yg tidak pantas untukmu. Sahabatmu yg tengah berbadan dua saat itu, perbuatanku. ~Aku, lelaki ribuan harimu"

Aku menemukannya, tepat! Ternyata selingkuh mempertemukan aku dengan impianku. Bukan kamu ~ 

Rabu, 20 Juli 2011

Rindu Terlantar


Aku terlantar ~
Ada yg menelantarkan hatiku di hutan tak berpohon.
taukah arti sepi?
tidak mau berucap tidak ada apa-apa, tapi ada apa-apa, apa-apa dengan aku? Ya.
mencari sungai kecil yg bermuara di relung, terpeleset kesekian kalinya, tidak ada keindahan didalamnya, masih.
saat itu matahari tidak ingin tersenyum, bulan menguasai. lalu kemana? terlantar ~
Menyergap kunang-kunang, tapi tak bercahaya, ah.. indah yg terbalik. aku ingin menyelamatkan rindu, yg sudah sangat terlantar, juga.
Dimana?
Tidak menyerah, pun air mata tak lelah.
leher yg tertekuk membantu tetesan jatuh ke tanah, oh.. ada kaki yg berdampingan dengan mata saat tertunduk.
Rindu terlantar adalah saat tidak bersamamu.
aku menemukanmu.

Menulis itu INDAH, saat menumpahkan setiap katanya berdasarkan alunan hati… bagiku~

Selamat Tinggal Pangeran Terindahku ~


Dia tidak memberiku kesempatan untuk menolak sebuah rasa, hingga sesuatu tak berwujud itu hadir dihatiku.
Cinta~
Aku disini..
Bersama air hujan yg meledek tangisanku. Mungkin baginya air mataku terlalu murahan. Tidak seperti airnya yg bisa menyejukkan hati seseorang.
Pedih.. seperti itulah yg dikatakan hatiku saat melantunkan nada kesedihan melalui air mata. Teriakannya pun sampai tak terdengar, tapi terasa. Sakit.. bahkan sangat sakit. Seperti menghadapi belati yg menantangku untuk berperang.
Rasanya bernafas pun sulit.
Masih kuingat ketika anak tangga yg berjumlah lebih dari banyak kunaiki satu persatu dan terus melangkah hingga lantai tertinggi dari sebuah bangunan yg ditinggali oleh sosok yg lebih dari indah bagiku. Dia menginginkan kehadiranku yg sudah meninggalkannya lebih dari itungan minggu.
Saat aku berhasil berdiri di sebuah pintu, ada sebuah dentuman bom didadaku yg sulit kuhentikan agar terjaga lebih tenang. Detakan yg sangat agresif. Kuberanikan diri untuk mengalirkan ketukan jariku dibalik pintu. Sudah lebih dari beberapa ketukan, tidak ada tanda-tanda pintu yg memelototiku dari tadi itu akan terbuka. Lalu aku berkenalan dengan sebuah kursi yg mempersilahkanku untuk duduk diatasnya. Baiklah.. aku menunggu.
Dengan kelopak mata berat, aku yg tidak bisa memejamkannya sejak gelap hingga terang itu masih terus menunggu kedatangan lelaki yg selalu memberi hatiku sarapan dengan ribuan tusuk belati, dan berbekas. Meski manisnya begitu ramai memenuhi hatiku, tapi pahitnya lebih menjuarai.
Terdengar ketukan sepatu yg menghampiri dudukku dari anak tangga. Dia berdiri dihadapanku dengan senyum tak berdosa, seketika bibir yg sudah sangat kukenal itu mendarat dikeningku. DEG! Jarum jam menghentikan detaknya. Aku luluh kembali ~
Kembali melewati detik-detik yg sangat indah diantara semua buaian kesakitan. Dengan jutaan janji yg disemaikan olehnya, aku berusaha membangkitkan rasa yg disebut percaya. Sulit.. tapi panah itu masih berpihak padanya. Saat itu.. Bukan indah lagi yg terasa dibalik dadaku, tapi dihangatkan kembali olehnya.
Ternyata janji hanyalah sebuah kristal yg bisa dipecahkan kapan saja. Dia PECAH! hingga hatiku pun dipecahkan menjadi puzzle yg kembali sulit untuk disusun, lagi. Tanpa mengakui, lelaki yg sekian lama telah terlentang dihatiku itu mengulangi hal yg paling mendamprat hatiku. Selingkuh.
Kesakitan itu merajai bagian terkecil hingga terbesar di sekujur hatiku, lagi.
Antara mempertahankan cinta dan kesakitan.
Kupu-kupu saja tidak sanggup bertahan jika sayapnya dicabik-cabik, bagaimana dia bisa terbang? Begitupun aku.
Dengan cinta yg masih berkobar dan terlalu besar jika ku ukur, aku terjatuh dari surga ke neraka. Apinya membakar hatiku tanpa abu. Tidak habis, terus terbakar. Dia kembali mengenalkan air yg sudah bersahabat denganku selama ini, air mata. Bersamaan dengan tubuhku yg akhirnya terkapar lunglai di sebuah UGD. Dia menyakitiku disaat yg tidak tepat. HANCUR.
Aku kembali melepasnya. Meski ribuan kata maaf yg diucapkannya terus-menerus mengikutiku, meski air mata yg juga dialirkannya terus dan terus memaksaku untuk tidak meninggalkan sosok indah itu, meski suaranya selalu mengucap “Tidak ada yg bisa menggantikan kamu”. Tidak. Tidak bisa lagi aku mengangguk.
Aku pergi. Jauh dan menjauh. Dengan kepedihan yg mengasuhku untuk terus beruraian air mata. Dengan fikiran yg tidak bisa menolak untuk mengingat semua kenangan yg pernah kulalui dengannya. Aku terus menangisi luka. Luka itu seperti sayatan tajam dari pecahan beling, seperti menusukkan belati yg sudah fasih diasah dan menancap hatiku ke bagian terdalam.
Hati berperang dengan logika. Meski yg disebut cinta itu hanya tertuju padanya. Tapi sebuah keharusan aku melepasnya. Melepaskan lelaki yg ku cita-citakan menjadi imam ku, demi menyelamatkan hatiku. Sungguh.. Lebih dari hancur.
Aku terkapar diatas paku tajam, tenggelam dalam tangisan.
Selamat Tinggal Pangeran Terindahku..
Pangeran terindahku ternyata seorang penyihir jahat. Kisah PUTRI TIDUR impianku berakhir dengan luka.
Menulis ini pun sambil mengingat luka itu..

Permainan berujung CINTA


Berawal dari sebuah pertemuan yg berlanjut menjadi permainan dan berakhir menjadi CINTA.
Aku mengenalnya, dia lelaki yg menyenangkan. Berkomunikasi dengannya membuatku sering tertawa, senang. Pertemuan pertamaku dengannya hanya mengobrol didalam mobil yg kuparkirkan disebuah tempat. Masih terasa asing, tapi tidak kaku, rasanya nyaman, bahkan sangat menyenangkan.
Pertemuan itu ternyata awal dari pertemuan2 selanjutnya. Waktuku tidak pernah habis utk berkomunikasi dengannya, intens, selalu dan selalu. Entah bagaimana ceritanya terjadilah sebuah permainan yg dianggap seru olehku dengannya, sampai aku menganggapnya sebuah mainan yg menyenangkan. Rasanya seperti saat aku masih kecil menemukan sebuah boneka lucu dan unik yg sangat menyenangkan sekaligus menantang untuk dimainkan.
Permainan itu bernama ’underground’. Permainan bawah tanah yg tidak diketahui oleh siapapun. Motif dari permainan ini adalah karena kami memiliki lingkungan yg sama, teman2nya adalah teman2ku, sehingga tidak boleh ada satu orangpun yg mengetahui hubungan kami apalagi pertemuan kami. Itulah perjanjian dari permainan ini. DEAL!
Permainan ini membuat aku dengannya terus dan terus melanjutkan hubungan yg entah apa disebutnya. Dekat, tapi… Entahlah.
Semakin lama permainan ini semakin seru. Rasanya aku menemukan sebuah pencerahan setelah aku berusaha melupakan ‘lelaki gagalku’ beberapa lama yg lalu. Dia datang disaat yg tepat. Saat aku membutuhkan sosok lain yg bisa menghiburku disaat sedih ketika aku harus melupakan ‘lelaki gagalku’ itu. Hidupku jadi terasa ringan, bebanku lepas. Aku merasakan sesuatu yg berbeda. Dengan sendirinya dia telah membuat aku melepaskan gumpalan beban yg ada difikiranku selama ini.
Sangat sangat sangat menyenangkan. Disaat aku ingin bertemu dengannya, dia mau meluangkan waktunya untukku. Entah apa yg kurasakan pada saat itu, yg pasti senang dan ‘free mind’. Dia lelaki yg unik, humoris, terkadang berfikiran dewasa. Tapi komunikasiku dengannya jarang sekali membahas sesuatu yg serius, hanya lelucon dan lelucon yg menyenangkan saja.
Hal yg membingungkanku adalah ketika teman2ku bertanya dengan siapa aku akan pergi, dan aku menamakan dia ‘temen gue’. Semua temanku penasaran siapa dia? tapi ini pertanyaan yg tidak seharusnya kujawab kebenarannya. ini KOMITMEN yg tidak boleh dilanggar. Dia seseorang yg nyata tapi tidak dibuat nyata. Sampai2 aku sering menghilang ala ‘ninja’ alias kabur dari teman2ku jika akan bertemu dengan dia, karena ini RAHASIA ;)
Dan hal yg sangat lucu sekaligus menyebalkan adalah ketika setiap pertemuanku dengannya selalu tidak berarah. Mau kemana kita pergi? entahlah.. karena akan sangat tidak nyaman jika bepergian ketempat yg ramai, apalagi jika sampai bertemu dengan salah satu diantara temanku atau temannya, bukan ‘underground’ lagi namanya. Lalu, kemana kita pergi? Jalan-jalan mengukur jalan, itu yg dilakukan, hahaha.. didalam mobil dan berhaha-hihi saja didalamnya sambil menghabiskan waktu. Tapi.. ini permainan yg sangat menyenangkan.
Tidak terasa sudah lebih dari 3 bulan sampai saat ini, permainan ini masih berlanjut. Tapi entah knp.. hari demi hari, dia yg kuanggap boneka lucu untuk dimainkan ternyata malah bermain-main dikepalaku. Selalu dan selalu muncul. Disaat aku hendak tidur, tiba2 dia muncul dan tersenyum di fikiranku. APA INI? hey otak.. tidak lucu! jangan bercanda, usir dia dari fikiranku, tidak boleh! Permainan ini adalah lelucon, bukan keseriusan, jadi untuk apa dia menari-nari di kepalaku?? Sudahlah.. suruh dia pergi!
Kesal sekali rasanya ketika aku tiba2 malah memikirkannya. Ingat, ini adalah permainan ‘underground’ INGAT ITU!
Tapi..
semakin hari aku malah semakin terhanyut dan menikmati saat membayangkan tentang dia. Wajahnya, kelucuannya, kesantaiannya, semuanya. Bahkan semakin lama dia semakin sering muncul difikiranku. Selalu dan selalu. Tanpa jeda. sampai seharian aku beraktivitaspun selalu ada dia difikiranku. APA MAKSUDNYA INI?
“Apakah aku …………. JATUH CINTA????”
Tidak! ini bukan hal yg seharusnya terjadi. Tidak boleh!
Dia bukan lelaki pilihanku. Dia bukan lelaki yg kuidamkan selama ini, bukan dia. Jangan! Rasa seperti ini harus bisa kutolak, aku tidak boleh sembarangan jatuh cinta. Jatuh cinta adalah hal yg sangat fatal bagiku. Tidak ada lagi didalam kamusku ‘salah jatuh cinta’ Tidak akan pernah lagi! aku sudah kapok, aku sudah terlalu seering merasakan kesakitan karena jatuh cinta yg salah. Itu tidak boleh terjadi lagi padaku. aku harus jatuh cinta pada orang yg tepat untukku. HARUS!
Tapi..
Semakin kutolak rasa ini… perasaan ini malah semakin menghantui fikiran dan hatiku. Aku terus terus terus memikirkan dan membayangkan dia, waktuku selalu habis untuk selalu ingin tau tentang apa yg sedang dia lakukan. Bahkan hal yg sangat menghantui adalah ketika aku malah memimpikan dia selama 1 minggu berturut-turut. KENAPA JADI BEGINI?? KENAPA DIA SELALU MUNCUL DI MIMPIKU?? Mungkin karena dia sangat menarik dipandanganku, sampai-sampai bisa menarik perhatianku hingga menarik hatiku.
ternyata benar.. aku memang benar-benar JATUH CINTA PADANYA.
Bukankah cupid memilah-milih saat ia memanahkan panah cintanya pada seseorang? Lalu kenapa harus dia? Seandainya aku bisa menawar, jangan kau tujukan panah ke arah lelaki itu cupid, dia bukan pilihanku!! Tapi cupid ternyata tidak mau tawar-menawar, dia tetap memanahkannya pada lelaki itu. Entah cupid yg bodoh, atau aku yg tdk mampu menahan panah yg mengarah padanya. Entahlah..
Dan..
Rasa ini pun menjadi sebuah RAHASIA.
RAHASIA KEDUA-KU.
Dia tidak boleh tau.. tidak boleh!
Entah apa alasanku yg tidak menginginkan dia tau rasa ini. Akupun tidak tau apa yg dia rasakan sebenarnya padaku, entahlah.. dan sebaiknya akupun tidak menginginkan untuk tau hal itu. Karena rasa ini akan tetap menjadi sebuah Rahasia. Biarkan saja rasa ini menjadi sebuah keindahan yg tersembunyi didalam hatiku. Biar kurasakan sendiri. Entah sampai kapan..
Yg pasti.. ceritaku dengannya adalah sebuah permainan, hanya permainan, dan akan tetap menjadi sebuah permainan.
Meskipun… “PERMAINAN BERUJUNG CINTA”

JIKA AKU LAKI-LAKI..


Hey Perempuan.. Banyak sekali hal-hal yg ingin kalian terima dari laki-laki, bukan suatu hal yg berlebihan, hanya kebahagiaan.
Hey Laki-laki.. jika aku menjadi kamu, aku pasti akan melakukan segala cara untuk bisa membahagiakan perempuan.
Maka bahagiakanlah kaum perempuan seperti kalian ingin membahagiakan sang Ibu.
#JikaAkuLakilaki aku akan menganggap perempuan seperti seorang putri.
#JikaAkuLakilaki aku akan menjadi seseorang yg memiliki tanggung jawab tinggi atas segala hal. 
#JikaAkuLakilaki aku tdk akan pernah menggores hati wanitaku sedikitpun.
#JikaAkuLakilaki aku akan menyayangi wanita seperti aku menyayangi ibuku.
#JikaAkuLakilaki aku akan menjadi seseorang yg peka, yg memiliki inisiatif tinggi.
#JikaAkuLakilaki aku akan berusaha utk menjadi imam yg baik utk wanitaku.
#JikaAkuLakilaki aku akan memanjakan wanitaku seperti ibu memanjakanku dulu.
#JikaAkuLakilaki aku akan berperan sebagai ayah, kakak, dan sahabat untuk wanitaku.
#JikaAkuLakilaki aku tdk akan pernah menyianyiakan wanita yg menyayangiku dgn tulus.
#JikaAkuLakilaki aku akan menyesal telah menyakiti wanitaku hingga ia pergi.
#JikaAkuLakilaki aku akan menghargai kaum wanita seperti mereka menghormati kaumku.
#JikaAkuLakilaki aku akan berusaha membahagiakan wanitaku dgn ketulusan.
#JikaAkuLakilaki aku akan menjauhkan nafsuku dan menjaga kehormatan wanitaku.
#JikaAkuLakilaki aku akan menyerahkan bahuku utk wanitaku bersandar.
#JikaAkuLakilaki aku akan berusaha membuat wanitaku tersenyum disetiap harinya.
#JikaAkuLakilaki tidak akan pernah kubiarkan wanita meneteskan air matanya.
#JikaAkuLakilaki aku akan selalu berada disamping wanitaku utk melindunginya. 
#JikaAkuLakilaki aku akan mencintai wanitaku dengan seluruh hatiku.

“Kamu Tau ga, kenapa aku selalu pasang foto kamu di walpaper bb ku? Karna.. diam-diam aku JATUH CINTA sama kamu”


Km tau ga, kadang aku suka pura2 marah sm km, sebenarnya itu caraku biar km menemui aku.
Km tau ga, diam2 aku suka mencuri foto km dari pic bbm-mu, biar aku bisa liat wajah km sebelum tidur.
Km tau ga, kadang aku suka bikin status twitter yg isinya utk km, sbenarnya itu caraku memancing km biar km ngehubungin aku.
Km tau ga, kadang aku bilang ada sesuatu yg pgn aku sampein ke km, sebenarnya aku cuma cari alasan utk bs ketemu km.
Km tau ga, kadang aku suka pura2 ngambek sm km, sbenarnya itu caraku utk cari perhatian km. 
Km tau ga, kalo aku ga ngehubungin km, itu tandanya aku pengen km ngehubungin aku duluan.
Km tau ga, kadang aku suka susah tidur, soalnya aku mikirin km trs karna terlalu seneng abis ketemu km.
Km tau ga, aku tuh orangnya gengsian, susah bgt nunjukin perasaan aku didepan km.
Km tau ga, sebenernya aku pengen bgt bilang “aku kangen km”, tapi aku Malu.
Km tau ga, kalo km ga hubungin seharian, mood aku jadi jelek.
Km tau ga, diam2 aku sering “kepo” liat semua isi twitter km, soalnya aku pengen tau tentang km.
Km tau ga, sebenarnya diam2 aku Menyukaimu.
KAMU TAU GAAAAAAAAA ?

LIHAT!!!

GENGSI ?


#GengsiAdalah ketika aku mengatakan ‘aku membencimu’, padahal hatiku sedang menangis karena terlalu mencintai km.
#GengsiAdalah ketika aku mengatakan ‘aku tdk merindukanmu’ padahal fotomu trs kupandangi setiap saat.
#GengsiAdalah ketika aku mengatakan “aku tdk mau bertemu!”, padahal diam2 aku mencaritahu keberadaanmu.
#GengsiAdalah ketika aku mengatakan “ini terakhir kalinya aku melihatmu!” Padahal dlm hatiku berharap bs bertemu lg dgnmu esok hari.
#GengsiAdalah ketika aku mengatakan “kita putus” padahal dlm hatiku berharap km memohon padaku utk tdk kutinggalkan.
#GengsiAdalah saat aku tdk mau menghubungimu duluan meski hatiku sudah tidak kuat menahan rindu.
#GengsiAdalah saat aku tdk mau mengangkat tlp darimu padahal hatiku senang sekali ditlp olehmu.
#GengsiAdalah saat aku tdk mau membalas pesanmu meski tanganku sudah ‘gatal’ ingin menyampaikan pesan utkmu.
#GengsiAdalah ketika aku berpura-pura biasa saja didepanmu, padahal hatiku sedang deg-degan melihat km. 
#GengsiAdalah ketika aku menunjukkan ‘aku tidak membutuhkanmu’, padahal aku berharap km hadir disaat kubutuhkan.
#GengsiAdalah ketika aku menunjukkan pd dunia bahwa aku bahagia, padahal aku menangisimu setiap malam.
#GengsiAdalah ketika aku bilang “aku ga akan pernah maafin km!”, pdahal dlm hati berharap km memohon2 minta maaf padaku.
#GengsiAdalah ketika aku ingin sekali mengatakan, “aku ingin bertemu dgnmu”, tp berat skali mengatakannya.
#GengsiAdalah ketika aku ingin sekali mengatakan, “aku ingin mendengar suaramu”, tp rasanya berat utk meneleponmu. 
#GengsiAdalah ketika aku menuliskan pesan untukmu, tp tidak kukirimkan padamu.
#GengsiAdalah ketika aku ingin sekali mengatakan “sungguh aku rindu” tp sulit sekali mengatakannya padamu.
#GengsiAdalah ketika aku hanya mampu mengungkapkan isi hatiku lewat tulisan ini, tdk sanggup kuucapkan padamu.

“PLAYBOY itu MELAMARKU”


sekitar 1 tahun aku mengenalnya.. berawal dari sebuah alat komunikasi yg telah menyambungkan aku dengannya hingga kami terlibat pembicaraan panjang. Dia mengingatkanku, bahwa kita pernah berjumpa beberapa tahun yg lalu, yg entah akupun tidak ingat kapan itu terjadi, saat itulah petama kalinya aku berkenalan dengannya disebuah cafe.
Pembicaraan panjang yg semakin hari semakin berlanjut, membuatku sedikit demi sedikit mengenalnya. Saat itu, aku sedang menata hatiku yg telah hancur berkeping-keping setelah melepaskan lelaki 3 tahunku. aku sedang berusaha bangkit dari kepedihan, dan kemunculannya adalah saat yg tepat, saat dimana aku membutuhkan pundak utk menangis, dan dia menyerahkan pundaknya untukku.
Semakin lama semakin nyaman aku didekatnya. Kehadirannya memberikan senyum dihari-hariku, dengan sifatnya yg humoris dia mampu membuat tangisku menjadi tawa, dengan kelembutannya dia mampu membuat hatiku merasa lebih baik dari sebelumnya. Dia seperti malaikatku saat itu.
Tapi ternyata.. semakin aku mengenalnya, semakin aku tahu bahwa dia adalah seorang ‘playboy’ yg mendekati banyak wanita selama ini. Aku banyak mendapat info tentangnya, dan info-info itu banyak berisi tentang keplayboyannya. Tapi bagiku, yasudahlah.. itu urusan pribadi dan hak hidupnya, perannya dihidupku saat itu pun tidak lebih dari seorang pahlawan yg menyelamatkan hatiku dari kepedihan. 
Dan ternyata tibalah saat yg membuatku bimbang.. “dia menembak-ku”, dia memintaku menjadi kekasihnya. Saat itu aku tidak tau harus berkata apa, entah jawaban apa yg harus kukatakan, karena akupun tidak tau apa yg kurasakan padanya saat itu. Namun akhirnya kujelaskan padanya, bahwa aku masih belum siap untuk membuka hatiku pada seseorang, aku masih ingin menyempurnakan hatiku yg telah robek dan usang. aku masih ingin menjalani hari-hariku sendiri. Dan dia mengerti.. lalu dengan sedikit candaan kukatakan padanya, “kalo playboy pacaran dengan playgirl, apa jadinya?”, dia pun tertawa, dan menjawab, “aku playboy yg ingin dihentikan keplayboyannya oleh seorang wanita”. Dan aku.. hanya tersenyum mendengar kalimat itu.
Ternyata penolakan itu tidak membuatnya pergi dari sisiku, dia masih tetap mengisi hari-hariku, dia masih terus mengeluarkan candanya, keseruannya, dan kebaikannya dihadapanku. aku hanya bisa tersenyum, dan tidak kupungkiri, rasa nyaman ini sangat menyenangkan.
Tapi saat itu.. tak hanya dia yg mendekatiku, ada beberapa pria yg mencoba memasuki pintu hatiku. Dan entah mengapa, saat aku siap membuka hati dan sudah siap menerima seseorang utk mendampingiku, aku malah memilih “yang lain”, bukan “DIA”
Dan aku pun akhirnya memiliki kekasih baru, aku mencintai kekasihku. Dan dia.. kecewa dengan keputusanku, dia ungkapkan rasa sakit hatinya karena aku memilih yg lain. Akupun tak bisa menjelaskan mengapa aku memilih pria itu utk menjadi kekasihku, kenapa bukan “dia” yg selama ini terus menerus ada disampingku?? entahlah.. yg pasti, aku tidak bisa membohongi perasaanku, aku jatuh cinta pada pria yg menjadi kekasihku, sungguh..
akhirnya, dia pun mengerti dan menerima meski terus mengatakan bahwa dirinya kecewa..
aku menjalani hubunganku dengan kekasih baruku, hari-hariku sangat indah, kekasihku mampu membuat hatiku sangat mencintainya, hingga kepedihan dari lelaki 3 tahun itu pun benar-benar hilang dan tak berbekas lagi sedikitpun. aku benar-benar bahagia saat itu.. tapi, hubunganku dengan kekasihku dipisahkan oleh jarak, kami “long distance”, sehingga waktuku lebih banyak berada dikotaku, dan hanya dalam itungan jari aku berkesempatan untuk bisa bertemu dengan kekasihku.
Dikotaku, ternyata “Dia” tidak berhenti mendekatiku, meski aku sudah punya kekasih, dia masih tetap ada dihari-hariku. aku tidak bermaksud untuk membohongi kekasihku, aku hanya mencoba untuk tetap berkomunikasi yg baik dengan “dia”. Kami pun terus berhubungan..
Tibalah aku merasakan kekecewaan dari kekasihku, aku merasa sedih dan ingin menangis. Entah mengapa.. ternyata orang yg pertama kali ingin kutemui disaat aku bersedih adalah “dia”, aku segera berlari untuk menemuinya dan meminjam pundaknya, dan ternyata dia sangat antusias menyambutku, dengan senyumnya dia mengatakan bahwa dia akan selalu siap merangkulku dalam keadaan apapun. aku menangis sejadi-jadinya dipundaknya, aku ceritakan semuanya, aku tumpahkan segala kesedihanku dihadapannya. Dia menenangkanku, dan akhirnya akupun tenang.. berada disampingnya membuatku sangat nyaman.. entah benar atau tidak yg kulakukan ini, entah aku ini wanita yg tidak memikirkan perasaan orang lain atau tidak, yg pasti hanya “dia” yg ingin kujadikan sandaran saat itu.. aku hanya bisa berkata ‘maaf’ dalam hati saat melihat wajahnya yg sedikit mengerutkan dahinya, mungkin ada rasa sakit dihatinya mendengarkan ceritaku tentang kekasihku, tapi dia tetap berusaha tersenyum dan menghapus air mataku..
Setelah aku berbaikan dengan kekasihku, aku kembali menjalani hari-hariku seperti biasa, tapi tetap “dia” selalu muncul dalam keseharianku.
Sekian lama kejadian itupun berlangsung berkali-kali, kekasihku sering menyakitiku, dan selalu “dia” yg kubutuhkan utk menjadi sandaranku. hingga suatu saat muncullah kata-kata darinya, “aku tidak mau melihat km terus menangis, aku tidak rela, buat apa bersamanya terus kalau hanya untuk membuat km menangis?” kata-kata itu menyadarkanku, tapi tetap aku tidak bisa meninggalkan kekasihku karena aku sudah sangat mencintainya. kujelaskan pada “dia” bahwa aku sudah terlanjur cinta. Dia hanya menunduk dan kembali tersenyum, “yasudah.. kamu bersabar saja, semoga dia tidak menyakiti km lagi, aku hanya ingin melihat km bahagia”, itu yg terucap darinya.
Pada akhirnya, akupun “PUTUS” dengan kekasihku, aku semakin tidak sanggup menangis terus-menerus, aku tidak sanggup merasakan kepedihan lagi yg ke sekian kalinya dari laki-laki. akhirnya aku mengorbankan perasaanku dan rela melepaskan kekasihku. Saat itu hatiku kembali hancur, aku rapuh dan merasa tidak berdaya lagi, dan ternyata aku tetap lari untuk menemui “dia”, kucurahkan isi hatiku, kuteriakkan semua kesedihanku dihadapannya, dia pun masih bersikap yg sama seperti biasanya, menenangkanku, merangkulku, dan mengusap air mataku. Dan saat itu pula dia memberitahuku bahwa dia sudah memiliki ‘kekasih baru’
Entah bertambah atau tidak kesedihanku saat itu, saat aku mendengar dia sudah memiliki kekasih baru disaat aku sudah melepaskan kekasihku. entahlah.. saat itu aku sungguh sedang hancur. Tapi entah mengapa, rasanya tidak bisa kubohongi perasaanku, aku merasa ada kesedihan tersendiri saat mengetahui dia sudah memiliki kekasih baru. Tapi.. dia tetap berperan menjadi sosok yg sama, yg selalu membangkitkan aku dari keterpurukan dan kesedihan.
Hari-hariku berubah menjadi buram lagi, aku kembali menata hatiku yg hancur. Saat-saat itulah aku berusaha bangkit dengan ketegaranku sendiri. Dan ternyata.. “dia” tetap berada dihari-hariku utk terus selalu siap mendampingiku dalam keadaan apapun, meski dia sudah memiliki kekasih, dia tetap terus berada disampingku dan selalu ada disaat aku butuhkan.
Semakin lama aku pun ‘sembuh’ dari kesedihanku. aku kembali tersenyum dan tidak berada dalam kepedihan lagi. Ternyata.. saat aku sudah bangkit, aku semakin merasa ada sebuah rasa sakit dihatiku saat aku melihat ‘dia’ bersama kekasihnya. Entah apa perasaan itu.. sepertinya Aku Cemburu.
Tapi tidak.. aku tidak boleh egois, aku harus berbahagia melihatnya bahagia.
Suatu hari… ternyata dia “putus” dengan kekasihnya. entah mengapa, hal yg sama pun dilakukan olehnya, dia berlari menemuiku, tapi tidak menunjukkan ‘kesedihan’, dia hanya memberitahuku tentang putusnya dia dengan kekasihnya. Akupun bertindak hal yg sama dengannya, berusaha menghiburnya dan memberikan semangat padanya untuk bangkit.
Selang beberapa lama setelah itu.. hari-hariku masih terus di warnai olehnya, dan tiba-tiba muncul kembali kata-katanya yg dahulu pernah memintaku menjadi kekasihnya. dia “menembakku” lagi. dia mengatakan, “aku tidak mau kehilangan km untuk yg kedua kalinya, aku tidak mau km dimiliki oleh orang lain lagi, sebelum itu terjadi, aku mau km jadi pacarku. ini keinginan sejak dulu, km tau kan? km bersedia?”, akupun terpaku dan tidak bisa mengatakan apapun, entah saat yg tepat atau tidak dia mengatakan hal itu padaku disaat dia baru melepas kekasihnya. ada rasa takut menjadi sebuah ‘pelarian’ dihatiku, dan entah mengapa aku masih belum merasa yakin untuk menjadikan dia kekasih, karena saat itu aku benar-benar sudah terlalu takut untuk berkomitmen lagi dengan seorang pria setelah aku merasa ‘hancur’ lagi ke sekian kalinya dari kekasihku sebelumnya. Akhirnya terucap kalimat dari bibirku, “aku tidak bisa. km harus tau, semenjak aku putus dari lelakiku yg kemarin, aku memiliki keputusan yg sudah sangat kufikirkan matang2, aku memutuskan untuk tidak berkomitmen lagi, aku tidak mau berpacaran lagi. Itu keputusanku saat ini. Aku sudah bosan dgn hubungan percintaan yg selalu berujung sakit. Saat ini, aku mencari calon suami untuk pasangan hidupku, bukan mencari pacar. Biarlah hubungan kita seperti ini, kita tunggu sampai Tuhan yg jawab, apakah kita berjodoh atau tidak. Akan ada waktunya. Km mengerti kan?”, dia kembali tertunduk, dan menghela nafasnya, lalu mengutarakan beberapa pertanyaan untuk mendapatkan penjelasan selanjutnya. aku tetap menjelaskan hal yg sama, dan akhirnya… dia pun mengerti dan menghargai keputusanku.
Beberapa lama setelah itu.. aku terus berhubungan baik dan menjalani hari-hari seperti biasanya dengan ‘dia’.
Aku adalah seorang wanita yg tidak pernah kesepian dari pria-pria, itu yg kualami selama ini. Banyak sekali pria-pria yg mendekatiku dan berusaha masuk kedalam hatiku. tapi tidak ada satupun yg bisa membuatku ingin memilih salah satu diantara mereka. aku hanya berusaha membuka hati pada siapapun, dan berusaha mencari kebahagiaan yg belum kutemui hingga saat ini.
Tibalah saat-saat aku meluangkan waktuku untuk berkencan dengan beberapa pria. Bukan bermaksud menjadi seorang “playgirl” tapi aku hanya berusaha menemukan sosok yg tepat untuk menjadi pasangan hidupku. Tapi, disaat aku sudah banyak memberikan waktu utk beberapa pria, “dia” yg masih berada dihari-hariku mengungkapkan kecemburuannya, aku tahu dia tidak bermaksud egois, dia hanya bermaksud jujur, aku menghargainya.
Beberapa lama setelah itu, ternyata aku masih belum menemukan sosok yg tepat, aku masih terombang-ambing dalam tujuanku. Dan saat itulah muncul suatu sosok yg sedikit mulai memasuki hatiku, sosok itu sosok yg unik dan mampu membuatku tersenyum disetiap harinya. entah mengapa, ingin sekali kuceritakan pada “Dia” tentang hal ini, dan akupun bercerita sambil berseri-seri dihadapannya. Tapi wajah “dia” tidak senang sepertiku, dia terlihat sedikit murung, dan seperti mendengar suatu hal yg tidak menyenangkan. seketika aku merasa bersalah sudah bercerita tentang hal ini, tapi tetap kutegaskan padanya bahwa aku masih memiliki keputusan untuk tidak berkomitmen dengan lelaki manapun sampai aku merasa yakin utk menjadikan pasangan hidupku. aku hanya bermaksud bercerita, dan dia pun mengerti. Seperti biasa dia selalu mendukung apapun yg menjadi keputusanku.
Semakin lama, semakin aku membuka hati untuk beberapa pria, tiba-tiba dimalam hari datanglah “dia” kerumahku dan mengajakku pergi ke suatu tempat. aku pergi dengannya, meski belum tahu apa tujuannya. Kamipun berhenti di suatu tempat yg sepi dan tidak terdengar suara apapun malam itu. Di dalam mobilnya, dia menatapku, lalu tersenyum. aku bertanya “mau apa disini?”, dan dia akhirnya memulai suatu cerita. dia menceritakan sesuatu tentang dirinya, keluarganya dan pekerjaannya,
“aku akan pindah kerja akhir tahun ini, pekerjaan baruku nanti tidak di negeri ini, tp di luar negeri. keluargaku sudah setuju dengan keputusanku untuk kerja di luar negeri, tp mereka ingin aku menikah sebelum aku pergi”
kudengarkan ceritanya dengan serius, kuperhatikan setiap kata-katanya, terlihat keseriusan dari wajahnya saat bercerita. Tiba-tiba..
“aku mau menikah, tapi tidak mau dengan wanita manapun, aku mau DENGAN KAMU”
seketika jantungku rasanya berhenti, aku kaget dan merasa seperti jatuh ke jurang, aku shock yg sangat luar biasa. lalu dia bertanya..
“kamu bersedia menikah dengan aku?”
dengan wajah yg penuh harapan dia ungkapkan pertanyaan itu. Sedangkan aku, dengan wajah yg sangat shock tidak mampu berkata apa-apa, aku terlalu kaget dan belum siap mendengar kata-kata ini, karena dia ‘BUKAN KEKASIHKU’
tapi.. laki-laki itu MELAMARKU..
seketika waktu terasa berhenti, aku dan dia terdiam sejenak, rasanya kaku sekali. lalu keluar kata-kata dari mulutku, “kenapa km bisa berkata begitu? km jangan main-main dengan kalimat itu, itu bukan kalimat sembarangan”
 lalu dia menjawab dengan penjelasan yg panjang..
“apakah km menyadari hubungan kita selama ini? hubungan kita memang tidak pernah berkomitmen, tp km sadar tidak, kita selalu menjalani hari-hari bersama, dalam keadaan apapun aku dan kamu selalu bertemu disatu titik. disaat km berpacaran dgn pria lain, km tetap selalu bersama aku, disaat aku bersama wanita lain pun, aku tetap selalu bersama km, kita selalu dipertemukan seperti apapun keadaannya. Meski aku dikenal playboy dan dekat dengan banyak wanita, tp km pasti bisa merasakan, pada siapa aku selalu berlari, hanya kamu kan? entah kenapa, selalu km yg jadi ujungku, ujung-ujungnya selalu km. Dan keyakinan yg ada didalam hati aku, hanya kamu. sampai aku memutuskan untuk menikahpun, jawabannya adalah KAMU. dengan kamu aku mau menikah, tidak mau dengan wanita manapun. AKU MAU MENIKAHI KAMU. km bersedia??”
aku semakin kaku dibuatnya, semakin tidak bisa berkata apa-apa. hanya bisa menelan ludah, dan mengalihkan pandangan. Sungguh.. tidak tau jawaban apa yg harus kukatakan. yg kurasakan saat itu hanya ‘ketidakyakinan’, kalau mengenai perasaan, aku benar-benar nyaman dan selalu merasa sangat nyaman bersamanya. Tapi.. ‘ketidakyakinan’ ini begitu kuat. melihat dirinya yg memiliki latar belakang ‘playboy’, melihat tingkah lakunya yg masih senang dengan ‘dunia gemerlap’, melihat kebiasaan buruknya yg masih senang dengan ‘kesenangan duniawi’, semuanya berkecamuk dalam fikiranku. meski banyak sekali sisi baik di dirinya, tp untuk memutuskan tentang pernikahan bukan hal yg sembarangan, bukan hal yg bisa mendapat jawaban secepat itu. ini adalah hal yg harus dipertimbangkan baik buruknya. manusia memang tidak ada yg sempurna, tp aku tidak mau ‘SALAH PILIH’. akhirnya ku jawab..
“Aku ingin mendapatkan Suami yg SHOLEH, yg sudah meninggalkan kesenangan duniawi, yg bisa menjadi imam yg baik yg akan membawa aku dan anak-anakku kelak ke Surga. Hanya itu yg kuinginkan dari sosok Suami. aku juga tidak sempurna, aku pun masih belum bisa menjadi wanita yg Sholehah, tp aku sedang berusaha untuk menjadi seperti itu, dan aku sudah merasa jd seseorang yg lebih baik dari sebelumnya. Maka, aku ingin mendapatkan calon suami yg sama seperti itu, yg jauh dari ‘kesenangan duniawi’ dan berjalan dijalan yg benar untuk menjadi laki-laki yg Sholeh. Maaf, aku tidak bisa jawab pertanyaan km saat ini, karena melihat diri km yg masih seperti itu” inilah jawabanku.
Seketika dia terdiam dan menunduk. beberapa menit kemudian dia menghela nafasnya, lalu tersenyum dan berkata..
“aku mengerti, aku memang masih jauh dari kriteria calon suami yg km inginkan. tapi aku akan berusaha mengubah semuanya, aku pasti bisa berubah lebih baik dan menjadi laki-laki yg sesuai dengan keinginan km, beri aku waktu”
lalu kujawab, “aku tidak perlu memberikan waktu, perubahan yg km niatkan itupun jangan dilakukan hanya karena aku, tapi karena diri km sendiri. berubahlah karena diri km sendiri, bukan karena orang lain. cuma itu pesanku. Dan jawaban inipun bukan jawaban yg perlu km tunggu, karena akupun tidak tahu kapan bisa menjawabnya. mungkin semua jawaban ada di diri km. Dan yg perlu km tahu, kita tidak tau kita ini berjodoh atau tidak, kita bisa lihat nanti jawaban dari ALLAH SWT”, hanya itu yg bisa kujawab.
dia tertegun dan terlihat berfikir, lalu.. “ya, aku mengerti, tapi kalau km sudah punya jawaban untukku,tolong km bilang sm aku. Ya??”
jawabanku hanya tersenyum sambil mengusap kepalanya.
Begitulah cara si ‘playboy’ itu MELAMARKU :)
Setelah kejadian itu, hari-hariku bersamanya berjalan seperti biasanya lagi dan terasa ada yg berbeda dihatiku, kami selalu ‘senyum-senyum’ sendiri saat saling menatap. dan aku masih tetap merasa nyaman disampingnya hingga saat ini..
entah jawaban dari pertanyaan itu akan ada atau tidak, yg pasti hanya TUHAN yg akan menjawabnya suatu saat nanti. aku dan dia hanya cukup menunggu saat itu tiba.
Bagiku.. Jika kami tidak berjodoh, pasti kami akan dipisahkan dengan cara yg tidak kami duga. Tapi, jika kami berjodoh, pasti kami akan disatukan dalam sebuah ikatan yg sakral suatu saat nanti. Itu saja…

Ingin sekali rasanya mengatakan "Aku Cinta Kamu" tapi.... GENGSI.

PENGANTIN dan AIR MATA


Berawal dari sebuah mimpi.. Sebuah harapan..
Keindahan yg selalu merasuki mimpi dimalamku..
Gaun itu.. GAUN IMPIANKU..
sesaat jemariku meraba diatas kain yg halus, dengan manik-manik yg indah, design yg menawan.. mataku menerawang, memandangi dengan senyuman.. aku terperanga hingga terseret kedalam mimpi dimalamku..
Gaun itu.. Gaun PENGANTIN..
kakiku melangkah berat meninggalkan tempat itu, disitu Gaun impianku berdiri mempesona.. terbersit tanya dihatiku “Kapan saatnya aku bisa mengenakanmu ditubuhku??”
Gaun.. Tunggulah aku.. aku akan segera menjemputmu..
Mimpi dari segala mimpi.. tak hanya sebatas wacana, tidak seperti sebuah ilalang yg tergoyahkan oleh angin, bukan seperti pelangi yg hanya hadir dikala hujan reda.. ini seperti sebuah peta yg pasti akan kutemukan lokasi tujuanku..PELAMINAN..
aku ingin menjadi PENGANTIN..
Sesaat bercengkrama dengan Mimpi..
terdengar bisikan halus yg menggeliat telingaku, melontarkan kata-kata indah yg membawaku terhanyut dalam ruang bisu yg berwarna-warni..
“Will you marry me??”
kalimat itu terdengar SEMPURNA..
seketika muncul sayap ditubuhku dan membawaku terbang menuju langit yg penuh dengan awan putih.. saatnya aku menjemput gaunku disana bersama senyuman..
ohh.. indahnya mimpiku..
aku tertunduk, senyuman pun berakhir diwajahku.. ini hanya sebuah mimpi yg belum menjadi kenyataan.. diantara bagian hati yg bergejolak terselip air mata yg terbendung.. air mata perak yg menghapus jejak mimpiku..
AKU INGIN MENJADI PENGANTIN.. BUKAN MENJADI AIR MATA..
Pengantin yg sempurna dengan Gaun yg lebih dari indah..
Tidak menjadi air mata yg berwarna jingga disetiap butirannya..
Rasanya sudah terlalu cukup mata ini menyipit hanya untuk mengeluarkan setiap tetesan air mata.. biar kuanggap itu hanya sebuah embun nakal yg mendampingi kisahku..
Sudah terlalu banyak masa ku dalam merengkuh kegagalan, sudah terlalu sering aku meraung dalam pedih, hingga ombak pun membawaku hanyut dan terdampar di pesisir pasir hitam yg menghalangi pandanganku.. bukankah saatnya kutinggalkan masa-masa itu??
biarkan aku meraih bulan..
biarkan aku mencapai titik pusat diantara rasi bintang..
langkahku menggetarkan hati.. semakin kuat anganku untuk menggapai mimpi disetiap jengkalnya.. aku takkan pernah terkapar lagi diatas permadani yg membawaku ke arah yg salah.. biarkan jarum jam itu berputar ke kanan, akupun takkan membiarkan putri malu merunduk saat disentuh, hingga hujan pun takkan mampu menghapus jejak mimpiku..
ini mimpiku.. ini impianku.. impian yg didampingi air mata..
SUNGGUH..
AKU INGIN MENJADI PENGANTIN..
AKU AKAN…
Gaun.. Tunggulah aku.. aku akan segera menjemputmu..